Jumat, 13 September 2013

POSTURAL DRAINAGE

            NAMA DOSEN : Rachmawati Rasyid, S.ST., S.Kep., M.Kes.
            MTK                : Keperawatan Medical Bedah I (KMB I)
                          KELAS             : II. D
POSTURAL DRAINAGE
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
*      Wihda Rusdi
*      Desi Reskyamal Susanti
*      Netti Anastasia
*      Intan Permatasati
*      Riswanto

UPTD AKPER ANGING MAMMIRI
PROPINSI SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabiullah SAW. Kami menyadari bahwa dengan selesainya tugas ini tidak terlepas dari berbagai belah pihak terutama Dosen Pembimbing dan teman seperjuangan. Olehnya itu terimah kasih kami ucapkan yang setinggi-tinggi kepada Beliau.

Sebagai manusia biasa tentulah dalam penyusunan tugas ini terdapat berbagai kekurangan, baik yang disadari maupun yang tidak disadari untuk itu penyusun dengan lapang dada siap menerima kritikan dan saran dari berbagai belah pihak yang telah membaca tugas ini, demi penyempurnaan dalam tulisan ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



                                                                                                Makassar, `10 oktober 2012



                                                                                                            KELOMPOK 6



DAFTAR ISI



v  KATA PENGANTAR …………………………………………………………………...2
v  DAFTAR ISI……………………………………………………………………..………3
v  BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang………………………………………………………………….4
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………………….5
C.    Tujuan Penulisan………………………………………………………………..5
v  BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian …………..…………………………….…..………………………....6
B.     Tujuan ………………………………………………………................................7
C.    Indikasi ………………………………………………………………………….7
D.    Kontaindikasi ………………………………………………………..…………..8
E.     Cara Melakukan Pengobatan ……………………………………………….…8
§  Penilaian hasil pengobatan ……………………………………..………8
§  Criteria untuk tidak melanjutkan pengobatan………………………..8
§  Drainage postural dapatdi hentikan bia………………………………..9
F.     Cara Melakukan Drainage Postural……………………..……………………..9
§  setelah dilakukan Drainage postural…………………………………..9
G.    Metode……………………………………………………………………………9
H.    Persiapan………………………………………………………………………..10
1.      Persiapan alat……………………………………………………………….10
2.      Persiapan perawat………………………………………………………….11
3.      Perrsiapan pasien…………………………………………………………...11
I.       Langkah – Langkah…………………………………………………………….11
§  Kewaspadaan perawat…………………………………………………………12
§  Penyuluhan pasien………………………………………………...……………12
§  Pertimbangan pediatric………………………………………………………..13
§  Pertimbangan geriatric…………………………………………...……………13
v  BAB III PENUTUP
A.    Kesimpilan….…………………………………….………………...…………...14
B.     Saran ……….………………………………………………….……..…………14
v  DAFTAR PUSTAKA………………………..………….……...……………………….15




BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Drainase postural adalah pembersihan secret jalan nafas segmen brongkus dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau kurang lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Drainase postural menggunakan posisi spesifik yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membentu dalam membuang secret brongkial. Sekresi mengalir dari brongkuolus yang terkena ke dalam bronki dan trakea dan membuengnya dengan membatukkan atau pengisapan. mencegah obstruksi bronchial yang disebabkan oleh akumulasi sekresi.
Karena pasien biasanya duduk dengan posisi duduk yang tegak, makia sekresi sepertinya akan bertumpuk pada bagian yang lebih rendah dari paru-paru. Jika drainase portural digunakan, maka pasien dibaringkan secara bergantian dalam posisi yang berbeda, sehingga gravitasi akan membentu untuk mengalirkan sekresi dari jalan nafas bronkial yang lebih kecil kebronki yang besar dan trakea. Sekresi kemudian dibuang dengan membatukkan, dengan meminta pasien menghirup agans mukolitik dan bronkodilator yang diresepkan sebelum drainase postural membantu dalam mengalirkan percabangan bronchial.
Latihan drainase postural dapat diarahkan pada semua segmen paru. Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus segmen paru. Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus tengah mengalir lebih efektif jika kepala lebih rendah, bronki lobus yang atas akan mengalir lebih efektif jika kepala tegak. Sehingga pasien dibaringkan dalam lima posisi, satu posisi untuk mendrainase setiap lobus; kepala lebih rendah, pronasi, lateral kanan dan kiri dan duduk tegak.

B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dirumuskan masalah umum makalah ini sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan Postural Drainage ?
2.      Apakah tujuan dari tindakan yang dilakukan pada Postural Drainage ?
3.      Apakah indikasi pada tindakan Postural Drainage ?
4.      Apakah kontraindikasi dilakukannya tindakan Postural Drainage ?
5.      Bagaimana cara melakukan pengobatan dengan Postural Drainage ?
6.      Bagaimana cara melakukan tindakan Postural Drainage ?
7.      Bagaimana metode Postural Drainage ?
8.      Apakah persiapan yang dilakukan untuk tindakan Postural Drainage ?
9.      Bagaimana langkah-langkah tindakan Postural Drainage ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian Postural Drainage
2.      Untuk mengetahui fungsi tindakan Postural Drainage
3.      Untuk mengetahui indikasi tindakan Postural Drainage
4.      Untuk mengetahui kontraindikasi tindakan Postural Drainage
5.      Untuk mengetahui cara pengobatan dengan Postural Drainage
6.      Untuk mengetahui cara melakukan tindakan Postural Drainage
7.      Untuk mengetahui metode yang di lakukan pada tindakan Postural Drainage
8.      Untuk mengetahui persiapan sebelum melakukan tindakan Postural Drainage
9.      Untuk mengetahui langkah-langkah kerja pada tindakan Postural Drainage




BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERITAN
Drainage Postural adalah pembersihan secret jalan nafas segmen bronkus dengan pengaruh gravitasi (Oleh, Tahun)
Postural drainage (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari.                  
            PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.  
            Postural drainase Terapi (PDT) adalah komponen terapi kesehatan bronkial. Ini terdiri dari drainase postural, positioning, dan berputar dan kadang-kadang disertai dengan perkusi dada dan / atau getaran.
Batuk atau saluran napas teknik pembersihan merupakan komponen penting dari terapi saat drainase postural dimaksudkan untuk memobilisasi sekresi. (1-6) terapi drainase postural sering digunakan dalam hubungannya dengan administrasi aerosol dan prosedur perawatan pernapasan.
Drainase postural adalah pembersihan berdasarkan gravitasi ekret jalan napas dari segmen bronkus khusus. Ini dicapai dengan melakukan satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Tiap posisi mengalirkan sekret khusus dari percabangan trakeobronkial-area paru atas,tengah,bawah-ke trakea. Batuk atau pengisapan kemudian dapat menghilangkansekret dari trakhea.      
            Darinase postural juga Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.          

Tindakan drainase postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan postural drainase diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrating (vibrasi/getaran).

B.     TUJUAN
1.   Meningkatkan efisiensi pola pernafasan
2.   Membersihkan jalan nafas
3.   Untuk mengeluarkan secret pada jalan nafas
4.   Untuk menurunkan akumulasi secret pada klien tidak sadar atau lemah
5.   klien akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus

C.    INDIKASI
a. Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
         - pasien yang memakai ventilasi
         - pasien yang melakukan tirah baring yang lama
         - pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b. Mobilisasi secret yang tertahan :
         - pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
         - pasien dengan abses paru dan pneumonia
         - pasien pre dan post operatif
         - pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
        
D. KONTRAINDIKASI
a. tension pneumothoraks      
b. hemoptisis  
c. gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
d. edema paru
e. efusi pleura 
f. tekanan tinggi intracranial  

E.  CARA MELAKUKAN PENGOBATAN   
1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.   
2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih        dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.          
3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.

Penilaian Hasil Pengobatan
1.Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan.     
2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.       
3.Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental.     
4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit.   
5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.        
6. Apakah foto toraks ada perbaikan.

 Kriteria Untuk Tidak Melanjutkan Pengobatan     
1. Pasien tidak demam dalam 24 – 48 jam.   
2. Suara pernafasan normal atau relative jelas.          
3. Foto toraks relative jelas.   
4. Pasien mampu untuk bernafas dalam dan batuk.   

Drainase Postural Dapat Dihentikan Bila   
a. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi       
b. Klien mampu bernapas secara efektif                    
c. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret 


F.     CARA MELAKUKAN DRAINASE POSTURAL         
a. Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam untuk       meningkatkan kenyamanan tidur.     
b. Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60       menit, tiap satu posisi 3-10 menit        
c. Posisi drainase postural dilihat pada gambar Evaluasi


Setelah dilakukan Drainage Postural.         
a. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan           
b. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama     
c. Batuk produktif (secret kental/encer)        
d. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)    
e. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi,         temperature)
f. Rontgen thorax       


G.    METODE
·            Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas
Minta klien duduk di kursi, bersandar pada pada bantal

·            Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas
Minta duduk klien di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja

·            Bronkus Lobua Anterior Kanan dan Kiri atas
Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut
·            Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas
Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di ata kepala pada posisi tranbelendung, dengan kaki tempt tidurdi tinggikan 30 cm(12 inci). Letakkan bntal di belakang punggung, dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal.

·            Bronkus lobus Kanan Tengah
Minta klien berbaring miring kekiri dan tinggalkan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci). Letakkan bntal di belakang punggung dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal.
·            Bronkus Lobus Anterior Kanan dan KIri bawah
Minta klien berbaring terlentang dengan posisi trandelenburg, dengn kaki tempat tidur di tinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci).

·            Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah
Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur di tinggikan 45 samapi 50 cm (18 sampai 20 inci).

·            Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah
Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung.

·            Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri
Minta klien barbaring tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 smpai 50 cm (18 sampai 20 inci).

H.    PERSIAPAN
1. Persiapan Alat
§  Bantal dua atau tiga
§  Papan pemiring atau pendongak ( bila drainase dilakukan dirumah )
§  Tisu wajah
§  Segelas air
§  Wadah dari kaca
§  Kursi
2. Persiapan Perawat
§  Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau disiramkan
§  Perawat harus mengetahui prosedur kerja dari postural drainase
§  Menggunakan sarung tangan
3. Persiapan Pasien
§  Identifikasi pasien yang jelas untuk memastikan pasien yang memperoleh obat
§  Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
§  Pasien diatur dalam posisi senyaman mungkin.

I.       LANGKAH-LANGKAH
1.      Cuci tangan
      Rasional : Mengurangi tranmisi mikro organisme.
2.      Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase bardasarkan pengkajian semu bidang paru,data klinis ,dan gambaran foto dada
      Rasional : Untuk efektivitas tindakan harus di buat individual untuk mengatasi area spesifit dan paru yang tersumbat
3.      Baringkaam klien dalam posisi mendrainase area yg tersumbat.(area pertama yang dipilih dapat bervariasi dan satu klien ke klien lain ).bantu klien memilih posisi sesuai kebutuhan .ajarkan klien posisikan postur dan lengan dan posisi kaki yang tepat .letakkan bantal untuk menyangga dan kenyamanan.
      Rasional : Posisi khusus di pilih untuk mendraenase tiap area yang tersumbat
4.      Minta klien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit .
      Rasional : Pada orang dewasa, pengaliran tiap area memerlukan waktu . pada anak-anak cukup 3-5 menit
5.      Selama 10 sampai 15 menit drainase pada posisi ini,lakukan perkusi dada,vibrasi,dan atau gerakan iga diatas area yang didrainase.
      Rasional : Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan memolisasi sekret jalan napas.
6.      Setelah drainase pada postur pertama,minta klien duduk dan batuk.tampung sekresi yang dikeluarkan dalam wadah yang bersih.bila klien tidak dapat batuk,harus dilakukan pengsiapan.
      Rasional : Setiap sekret yang memobisasi ke dalam jalan napas puas yang harus di keluarkan melalui batuk dan atau penghisapan sebelumm klien dibaringgkan pada posisi drainase selanjutnya.batuk paling efektif bila klien duduk dan bersandar kedepan
7.      Minta klien istirahat sebentar bila perlu.
      Rasional : Periode istirahat sebentar diantara postur dapat mencegah kelelahan dan membantu klien mentoleransi trapi lebih baik
8.      Minta klien menghisap air.
      Rasional : Menjaga mulut tetap basah sehinnga membantu dalam ekpetorasi sekret.
9.      Ulangi langkah 3hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah terdrainase.setiap tindakan harus tidak lebih dari 30 sampai 60 menit.
      Rasional : Drainase postural digunakan hanya untk mengalirkan area yg tersumbat dan mandasarkan pengkajian indiidu .
10.  Ulangi pengkajian dada pada semua bidag paru .
      Rasional : Memungkingkan anda mengkaji kebutuhan drainase atau menganti program drainase.
11.  Cuci tangan anda.
      Rasionaal : Mengurangi transmisi mikro organism.

Kewaspadaan Perawat
Spasme bronkus dapat di cetuskan pada beberapa klien menerima drainase postural.spasme bronkus ini di sebabkan imobilsasi sekret kedalam jalan nafas pusat yang besar, yang meningkatkan kerja nafas.untuk menghadap resiko spasme brongkus,perawat dapat meminta dokkter untuk memulai mmemberikan terapi brongkodilator pada klien selama 20 menit sebelum drainase postural.
Penyuluhan Klien
Klien dan keluarga itu harus di ajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa postur perlu dimodifikasi untuk mmemenuhi kebutuhan ndividual.sebagai contoh posisi trendelendurg untuk mengalirkan lateral harus dilakukan denggan klien berbaring miring datar atau posisi semi fowler’s Bila ia bernafas sangat pendek[dispenea]
Pertimbangan Pediatri
Adalah tidak realistic untuk mengharapkan anak bekerja sama penuh ddalam mmemilih semua posisi yg di gunakan untuk drainase postural .perawat harus menentukan  4 sampai 4posisi sebangai prioritas.lebih dari 6 sering melampaui keterbatasan toleransi anak.

Pertimbangan Geriatric
Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur yg diperlukan.perawat harus  memodifikasi untuk mmemenuuhi toleransi klien dan tetap membersihkan jalan.





















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Drainage postural merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Waktu yang terbaik untuk melakukan Postural Drainage yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.                   

B.     Kritik dan Saran
Semoga dengan dibuatnya Makalah “POSTURAL DRAINAGE” penulis dan pembaca dapat lebih memahami tentang tindakan Postural Drainage.
















DAFTAR PUSTAKA


v  Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis:
v  A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakarta : EGC : 2004