... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 30 Desember 2013
ANAK ANJING
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
RUMAH TUKANG KAYU
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Jumat, 27 Desember 2013
ANTARA MENJADI EMAS DAN MENJADI ARANG
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Rabu, 25 Desember 2013
KEPITING MARAH
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Selasa, 24 Desember 2013
KEKUATAN SEBUAH PUJIAN
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 19 Desember 2013
OMBAK KECIL DAN OMBAK BESAR
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Selasa, 17 Desember 2013
KEBAHAGIAAN DALAM MEMBERI
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 16 Desember 2013
PATUNG DAVID
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Minggu, 15 Desember 2013
TEORI DAN PRAKTEK
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sabtu, 14 Desember 2013
REFRAMING
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sabtu, 07 Desember 2013
YANG PALING KAU SAYANGI
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 05 Desember 2013
MENJUAL SISIR KEPADA BIKSU
Pada suatu hari, sebuah perusahaan sisir akan mengadakan ekspansi untuk area pemasaran yang baru. Perusahaan sisir tersebut lalu membuka lowongan pekerjaan. Karyawan baru itu akan ditempatkan di Divisi Marketing. Setelah lowongan dibuka, banyak sekali orang yang mendaftarkan diri untuk mengisinya. Lebih dari 100 orang pelamar datang ke perusahaan itu setiap harinya.
Setelah melalui berbagai proses seleksi yang cukup ketat, terpilihlah tiga kandidat utama. Sebut saja A, B, dan C. Perusahaan lalu melakukan seleksi final dengan memberi tugas kepada tiga orang terpilih. Seleksi finalnya ialah A, B, dan C diminta untuk menjual sisir kepada para biksu – yang tinggal pada sebuah komplek wihara – di area pemasaran baru tersebut – dalam jangka waktu 10 hari. Bagi sebagian orang, tugas ini sangat tidak masuk akal, mengingat biksu-biksu itu berkepala gundul dan tidak pernah memerlukan sisir.
Sepuluh hari pun berlalu, akhirnya tiba saat ketiga pelamar tersebut datang kembali pada perusahaa....
Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Jumat, 13 September 2013
POSTURAL DRAINAGE
NAMA
DOSEN : Rachmawati Rasyid, S.ST., S.Kep., M.Kes.
MTK : Keperawatan Medical Bedah I (KMB I)
KELAS
: II. D
“POSTURAL
DRAINAGE”
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
6
![*](file:///C:/DOCUME~1/Aiechy/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME~1/Aiechy/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME~1/Aiechy/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME~1/Aiechy/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME~1/Aiechy/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
UPTD AKPER ANGING
MAMMIRI
PROPINSI SULAWESI
SELATAN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabiullah SAW. Kami menyadari bahwa dengan selesainya tugas ini tidak terlepas
dari berbagai belah pihak terutama Dosen Pembimbing dan teman seperjuangan.
Olehnya itu terimah kasih kami ucapkan yang setinggi-tinggi kepada Beliau.
Sebagai
manusia biasa tentulah dalam penyusunan tugas ini terdapat berbagai kekurangan,
baik yang disadari maupun yang tidak disadari untuk itu penyusun dengan lapang
dada siap menerima kritikan dan saran dari berbagai belah pihak yang telah
membaca tugas ini, demi penyempurnaan dalam tulisan ini.
Akhir
kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi penyusun.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, `10 oktober
2012
KELOMPOK 6
DAFTAR ISI
v KATA PENGANTAR …………………………………………………………………...2
v DAFTAR ISI……………………………………………………………………..………3
v BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang………………………………………………………………….4
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………………….5
C.
Tujuan Penulisan………………………………………………………………..5
v BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
…………..…………………………….…..………………………....6
B.
Tujuan
………………………………………………………................................7
C.
Indikasi
………………………………………………………………………….7
D.
Kontaindikasi
………………………………………………………..…………..8
E.
Cara Melakukan Pengobatan
……………………………………………….…8
§ Penilaian hasil pengobatan ……………………………………..………8
§ Criteria untuk tidak melanjutkan pengobatan………………………..8
§ Drainage postural dapatdi hentikan bia………………………………..9
F.
Cara Melakukan Drainage
Postural……………………..……………………..9
§ setelah dilakukan Drainage postural…………………………………..9
G.
Metode……………………………………………………………………………9
H.
Persiapan………………………………………………………………………..10
1.
Persiapan alat……………………………………………………………….10
2.
Persiapan perawat………………………………………………………….11
3.
Perrsiapan pasien…………………………………………………………...11
I.
Langkah – Langkah…………………………………………………………….11
§ Kewaspadaan perawat…………………………………………………………12
§ Penyuluhan pasien………………………………………………...……………12
§ Pertimbangan pediatric………………………………………………………..13
§ Pertimbangan geriatric…………………………………………...……………13
v BAB III PENUTUP
A.
Kesimpilan….…………………………………….………………...…………...14
B.
Saran
……….………………………………………………….……..…………14
v DAFTAR PUSTAKA………………………..………….……...……………………….15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Drainase postural adalah pembersihan secret jalan
nafas segmen brongkus dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini
dicapai dengan melakukan salah satu atau kurang lebih dari 10 posisi tubuh yang
berbeda. Drainase postural menggunakan posisi spesifik yang memungkinkan gaya
gravitasi untuk membentu dalam membuang secret brongkial. Sekresi mengalir dari
brongkuolus yang terkena ke dalam bronki dan trakea dan membuengnya dengan
membatukkan atau pengisapan. mencegah obstruksi bronchial yang disebabkan oleh
akumulasi sekresi.
Karena pasien biasanya duduk dengan posisi duduk
yang tegak, makia sekresi sepertinya akan bertumpuk pada bagian yang lebih
rendah dari paru-paru. Jika drainase portural digunakan, maka pasien
dibaringkan secara bergantian dalam posisi yang berbeda, sehingga gravitasi
akan membentu untuk mengalirkan sekresi dari jalan nafas bronkial yang lebih
kecil kebronki yang besar dan trakea. Sekresi kemudian dibuang dengan
membatukkan, dengan meminta pasien menghirup agans mukolitik dan bronkodilator
yang diresepkan sebelum drainase postural membantu dalam mengalirkan
percabangan bronchial.
Latihan drainase postural dapat diarahkan pada semua
segmen paru. Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus segmen paru. Bronki lobus
yang lebih rendah dan lobus tengah mengalir lebih efektif jika kepala lebih
rendah, bronki lobus yang atas akan mengalir lebih efektif jika kepala tegak.
Sehingga pasien dibaringkan dalam lima posisi, satu posisi untuk mendrainase
setiap lobus; kepala lebih rendah, pronasi, lateral kanan dan kiri dan duduk
tegak.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dirumuskan masalah
umum makalah ini sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan Postural Drainage ?
2.
Apakah tujuan dari
tindakan yang dilakukan pada Postural Drainage ?
3.
Apakah indikasi pada
tindakan Postural Drainage ?
4.
Apakah kontraindikasi
dilakukannya tindakan Postural Drainage ?
5. Bagaimana
cara melakukan pengobatan dengan Postural Drainage ?
6. Bagaimana
cara melakukan tindakan Postural Drainage ?
7.
Bagaimana metode
Postural Drainage ?
8.
Apakah persiapan yang
dilakukan untuk tindakan Postural Drainage ?
9. Bagaimana
langkah-langkah tindakan Postural Drainage ?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian Postural Drainage
2. Untuk
mengetahui fungsi tindakan Postural Drainage
3. Untuk
mengetahui indikasi tindakan Postural Drainage
4. Untuk
mengetahui kontraindikasi tindakan Postural Drainage
5. Untuk
mengetahui cara pengobatan dengan Postural Drainage
6. Untuk
mengetahui cara melakukan tindakan Postural Drainage
7. Untuk
mengetahui metode yang di lakukan pada tindakan Postural Drainage
8. Untuk
mengetahui persiapan sebelum melakukan tindakan Postural Drainage
9. Untuk
mengetahui langkah-langkah kerja pada tindakan Postural Drainage
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERITAN
Drainage
Postural adalah pembersihan secret jalan nafas segmen bronkus dengan pengaruh
gravitasi (Oleh, Tahun)
Postural drainage (PD) merupakan salah
satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan
menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi
pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan
kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam
sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.
Postural drainase Terapi (PDT) adalah komponen terapi kesehatan bronkial. Ini terdiri dari drainase postural, positioning, dan berputar dan kadang-kadang disertai dengan perkusi dada dan / atau getaran.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.
Postural drainase Terapi (PDT) adalah komponen terapi kesehatan bronkial. Ini terdiri dari drainase postural, positioning, dan berputar dan kadang-kadang disertai dengan perkusi dada dan / atau getaran.
Batuk atau saluran napas teknik pembersihan
merupakan komponen penting dari terapi saat drainase postural dimaksudkan untuk
memobilisasi sekresi. (1-6) terapi drainase postural sering digunakan dalam
hubungannya dengan administrasi aerosol dan prosedur perawatan pernapasan.
Drainase
postural adalah pembersihan berdasarkan gravitasi ekret jalan napas dari segmen
bronkus khusus. Ini dicapai dengan melakukan satu atau lebih dari 10 posisi
tubuh yang berbeda. Tiap posisi mengalirkan sekret khusus dari percabangan
trakeobronkial-area paru atas,tengah,bawah-ke trakea. Batuk atau pengisapan
kemudian dapat menghilangkansekret dari trakhea.
Darinase postural juga Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
Darinase postural juga Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
Tindakan drainase postural merupakan
tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan
sekret di saluran pernafasan. Tindakan postural drainase diikuti dengan
tindakan clapping (penepukan) dan vibrating (vibrasi/getaran).
B.
TUJUAN
1.
Meningkatkan efisiensi pola pernafasan
2.
Membersihkan jalan nafas
3.
Untuk mengeluarkan
secret pada jalan nafas
4.
Untuk menurunkan
akumulasi secret pada klien tidak sadar atau lemah
5.
klien
akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi
pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus
C. INDIKASI
a. Mencegah penumpukan
secret yaitu pada:
- pasien yang memakai ventilasi
- pasien yang melakukan tirah baring yang lama
- pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b. Mobilisasi secret yang tertahan :
- pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
- pasien dengan abses paru dan pneumonia
- pasien pre dan post operatif
- pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
- pasien yang memakai ventilasi
- pasien yang melakukan tirah baring yang lama
- pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b. Mobilisasi secret yang tertahan :
- pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
- pasien dengan abses paru dan pneumonia
- pasien pre dan post operatif
- pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
D. KONTRAINDIKASI
a.
tension pneumothoraks
b. hemoptisis
c. gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
d. edema paru
e. efusi pleura
f. tekanan tinggi intracranial
b. hemoptisis
c. gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
d. edema paru
e. efusi pleura
f. tekanan tinggi intracranial
E. CARA
MELAKUKAN PENGOBATAN
1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.
2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.
3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.
1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.
2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.
3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.
Penilaian Hasil Pengobatan
1.Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.
3.Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental.
4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit.
5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.
6. Apakah foto toraks ada perbaikan.
1.Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.
3.Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental.
4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit.
5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.
6. Apakah foto toraks ada perbaikan.
Kriteria Untuk Tidak
Melanjutkan Pengobatan
1. Pasien tidak demam dalam 24 – 48 jam.
2. Suara pernafasan normal atau relative jelas.
3. Foto toraks relative jelas.
4. Pasien mampu untuk bernafas dalam dan batuk.
1. Pasien tidak demam dalam 24 – 48 jam.
2. Suara pernafasan normal atau relative jelas.
3. Foto toraks relative jelas.
4. Pasien mampu untuk bernafas dalam dan batuk.
Drainase
Postural Dapat Dihentikan Bila
a. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi
b. Klien mampu bernapas secara efektif
c. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret
a. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi
b. Klien mampu bernapas secara efektif
c. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret
F. CARA MELAKUKAN DRAINASE
POSTURAL
a. Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam untuk meningkatkan kenyamanan tidur.
b. Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60 menit, tiap satu posisi 3-10 menit
c. Posisi drainase postural dilihat pada gambar Evaluasi
a. Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam untuk meningkatkan kenyamanan tidur.
b. Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60 menit, tiap satu posisi 3-10 menit
c. Posisi drainase postural dilihat pada gambar Evaluasi
Setelah
dilakukan Drainage Postural.
a. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan
b. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama
c. Batuk produktif (secret kental/encer)
d. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
e. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)
f. Rontgen thorax
a. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan
b. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama
c. Batuk produktif (secret kental/encer)
d. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
e. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)
f. Rontgen thorax
G. METODE
·
Bronkus Apikal Lobus
Anterior Kanan dan Kiri Atas
Minta
klien duduk di kursi, bersandar pada pada bantal
·
Bronkus Apikal Lobus
Posterior Kanan dan Kiri Atas
Minta
duduk klien di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja
·
Bronkus Lobua Anterior
Kanan dan Kiri atas
Minta
klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut
·
Bronkus Lobus Lingual
Kiri Atas
Minta
klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di ata kepala pada posisi
tranbelendung, dengan kaki tempt tidurdi tinggikan 30 cm(12 inci). Letakkan
bntal di belakang punggung, dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal.
·
Bronkus lobus Kanan
Tengah
Minta
klien berbaring miring kekiri dan tinggalkan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci).
Letakkan bntal di belakang punggung dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal.
·
Bronkus Lobus Anterior
Kanan dan KIri bawah
Minta
klien berbaring terlentang dengan posisi trandelenburg, dengn kaki tempat tidur
di tinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci).
·
Bronkus Lobus Lateral
Kiri Bawah
Minta
klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat
tidur di tinggikan 45 samapi 50 cm (18 sampai 20 inci).
·
Bronkus Lobus Superior
Kanan dan Kiri Bawah
Minta
klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung.
·
Bronkus Basalis
Posterior Kanan dan Kiri
Minta
klien barbaring tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45 smpai 50 cm (18 sampai 20 inci).
H. PERSIAPAN
1. Persiapan Alat
§ Bantal
dua atau tiga
§ Papan
pemiring atau pendongak ( bila drainase dilakukan dirumah )
§ Tisu
wajah
§ Segelas
air
§ Wadah
dari kaca
§ Kursi
2. Persiapan Perawat
§ Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
atau disiramkan
§ Perawat harus mengetahui prosedur kerja dari postural
drainase
§ Menggunakan sarung tangan
3. Persiapan Pasien
§ Identifikasi pasien yang jelas untuk memastikan pasien
yang memperoleh obat
§ Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang hal-hal
yang akan dilakukan
§ Pasien diatur dalam posisi senyaman mungkin.
I.
LANGKAH-LANGKAH
1.
Cuci tangan
Rasional : Mengurangi tranmisi
mikro organisme.
2.
Pilih area yang
tersumbat yang akan didrainase bardasarkan pengkajian semu bidang paru,data
klinis ,dan gambaran foto dada
Rasional : Untuk efektivitas
tindakan harus di buat individual untuk mengatasi area spesifit dan paru yang
tersumbat
3.
Baringkaam klien dalam
posisi mendrainase area yg tersumbat.(area pertama yang dipilih dapat
bervariasi dan satu klien ke klien lain ).bantu klien memilih posisi sesuai
kebutuhan .ajarkan klien posisikan postur dan lengan dan posisi kaki yang tepat
.letakkan bantal untuk menyangga dan kenyamanan.
Rasional : Posisi khusus di pilih
untuk mendraenase tiap area yang tersumbat
4.
Minta klien
mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit .
Rasional : Pada orang dewasa,
pengaliran tiap area memerlukan waktu . pada anak-anak cukup 3-5 menit
5.
Selama 10 sampai 15
menit drainase pada posisi ini,lakukan perkusi dada,vibrasi,dan atau gerakan
iga diatas area yang didrainase.
Rasional : Memberikan dorongan
mekanik yang bertujuan memolisasi sekret jalan napas.
6.
Setelah drainase pada postur
pertama,minta klien duduk dan batuk.tampung sekresi yang dikeluarkan dalam
wadah yang bersih.bila klien tidak dapat batuk,harus dilakukan pengsiapan.
Rasional : Setiap sekret yang
memobisasi ke dalam jalan napas puas yang harus di keluarkan melalui batuk dan atau penghisapan sebelumm
klien dibaringgkan pada posisi drainase selanjutnya.batuk paling efektif bila
klien duduk dan bersandar kedepan
7.
Minta klien istirahat
sebentar bila perlu.
Rasional : Periode istirahat
sebentar diantara postur dapat mencegah kelelahan dan membantu klien
mentoleransi trapi lebih baik
8.
Minta klien menghisap
air.
Rasional : Menjaga mulut tetap
basah sehinnga membantu dalam ekpetorasi sekret.
9.
Ulangi langkah 3hingga
8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah terdrainase.setiap tindakan
harus tidak lebih dari 30 sampai 60 menit.
Rasional : Drainase postural
digunakan hanya untk mengalirkan area yg tersumbat dan mandasarkan pengkajian
indiidu .
10.
Ulangi pengkajian dada
pada semua bidag paru .
Rasional : Memungkingkan anda
mengkaji kebutuhan drainase atau menganti program drainase.
11.
Cuci tangan anda.
Rasionaal : Mengurangi transmisi
mikro organism.
Kewaspadaan Perawat
Spasme
bronkus dapat di cetuskan pada beberapa klien menerima drainase postural.spasme
bronkus ini di sebabkan imobilsasi sekret kedalam jalan nafas pusat yang besar,
yang meningkatkan kerja nafas.untuk menghadap resiko spasme brongkus,perawat
dapat meminta dokkter untuk memulai mmemberikan terapi brongkodilator pada
klien selama 20 menit sebelum drainase postural.
Penyuluhan Klien
Klien
dan keluarga itu harus di ajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa
postur perlu dimodifikasi untuk mmemenuhi kebutuhan ndividual.sebagai contoh
posisi trendelendurg untuk mengalirkan lateral harus dilakukan denggan klien
berbaring miring datar atau posisi semi fowler’s Bila ia bernafas sangat
pendek[dispenea]
Pertimbangan Pediatri
Adalah
tidak realistic untuk mengharapkan anak bekerja sama penuh ddalam mmemilih
semua posisi yg di gunakan untuk drainase postural .perawat harus
menentukan 4 sampai 4posisi sebangai
prioritas.lebih dari 6 sering melampaui keterbatasan toleransi anak.
Pertimbangan
Geriatric
Klien
pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur yg
diperlukan.perawat harus memodifikasi
untuk mmemenuuhi toleransi klien dan tetap membersihkan jalan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Drainage
postural merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini
dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang
berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam
trachea. Waktu yang terbaik untuk melakukan Postural Drainage
yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada
malam hari.
B.
Kritik
dan Saran
Semoga dengan
dibuatnya Makalah “POSTURAL DRAINAGE” penulis dan pembaca dapat lebih memahami
tentang tindakan Postural Drainage.
DAFTAR PUSTAKA
v Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku
Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis:
v A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp,
Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakarta : EGC : 2004
Langganan:
Postingan (Atom)